Malang adalah kota ke-2 terbesar di
Jawa Timur setelah Surabaya. Jarak dari kota Surabaya ke Malang adalah kurang
lebih sekitar 80-90 kilo, atau ditempuh kurang lebih 2 jam dengan “travel” –
angkutan antar-kota yang berbentuk
avanza dan sejenisnya – dengan biaya Rp 75.000 per orang. Selain “travel” akses
ke Malang juga bisa dengan Kereta Api ataupun Bus dengan biaya yang tentunya
lebih murah.
Malang pada masa penjajahan Belanda
adalah tujuan popular bagi penduduk asing atau ekpatriat jaman itu. Selain
Bandung yang terkenal dengan julukan “Paris van Java” ternyata Malang juga
terkenal dengan julukan “Paris van East Java”, yah tak salah lah karena memang
Malang merupakan kota yang cantik dan sejuk.
Tanggal 18 Oktober 2014: pkl 07.30
di Bandara Ngurah Rai , setelah melapor di konter check in dan menyelesaikan
semua persyaratan boarding, kami pun
duduk manis menunggu panggilan boarding AirAsia QZ7629 yang akan bertolak ke
Surabaya pada pukul 18.15 waktu Bali.
Acara perjalanan kali ini telah
kami susun dengan tujuan prioritas tak lain dan tak bukan adalah “kota BATU” ,
sebuah kota wisata yang terletak sekitar 20 kilo lagi dari kota Malang atau 30
menit dengan travel. Pada mulanya Batu merupakan bagian dari kota Malang akan tetapi
pada tahun 2001, Batu resmi mendeklarasikan diri menjadi kota mandiri dan
kemudian terkenal dengan istilah KWB (Kota Wisata Batu) karena merupakan magnet
wisatawan ke Malang. Hampir 100% objek wisata/tujuan wisata ada di daerah Batu,
antara lain :
- Airterjun Coban Rondo
- Jatim Park 1,2
- Selecta
- Batu Night Spectacular (BNS)
- Alun Alun Kota Batu
- Eco Green Park
- Museum Satwa
- Museum Angkut
- Sekitar 50 menit kemudian , pesawat
kami telah mendarat di Terminal 2 Juanda International Airport –Surabaya. Kami
langsung menuju exit gate dengan harapan bertemu dengan penjemputan
travel ke Malang. Ternyata Terminal 2
ini masih baru, jadi ekpektasi kami untuk menemukan banyak konter travel yang
menawarkan jasa travel ke Malang tidak terwujud. Thanks
God!, kami punya kontak salah satu penyedia jasa travel yang direferensikan
oleh hotel kami di Batu yaitu LIZA TRAVEL.
Jika teman-teman pembaca yang belum pernah ke Malang -dalam waktu dekat
ini ingin ke Batu via Surabaya, Liza
Travel is higly recommended untuk
jasa travel, reservasi aktif 24 jam, jemputnya cepat,nyetirnya enak. Namun
sebisa mungkin pesan minimum sehari sebelumnya agar tidak kehabisan seat. Anda
dapat menghubunginya di nomer ini : +62 816551707.
Screen Shot dari Google Map saya ketika meninggalkan Juanda menuju Malang |
Kami tak perlu menunggu terlalu
lama hingga akhirnya sebuah avanza silver muncul dan berhenti di depan kami.
Tanpa banyak bacot, kami segera dipersilahkan naik untuk segera berangkat ke
Malang. Wow, this is what I call express!
Dan lebih enaknya lagi , tidak seperti angkutan antar kota pada umumnya, mobil
travel ini (red: Avanza) si sopir sangat ber-perikemanusiaan dalam mengangkut
penumpang. Ya,mobil ini hanya memuat 5
orang penumpang dan tidak lebih (1 di depan, 2 di tengah, 2 di belakang) , tentu
demi kenyamanan.
Dikampung saya, satu mobil avanza
(angkot antar kota) bisa memuat 11 orang termasuk sopir,jadi bisa dibayangkan
ada penumpang yang hanya duduk setengah pantat, ada yang agak nungging
mereng, ada yang kejepit, ada yang nempel ke kaca mobil, dan yang lebih parah
lagi dua orang penumpang yang duduk di depan salah satunya kadang-kdang harus mengangkangi
persneling, padahal masing-masing membayar ogkos yang sama, ini yang saya maksud “ THERRLALUUU”...
SURABAYA (JUANDA) – MALANG – BATU
Perjalanan ke Malang ditempuh
kurang lebih 2 jam atau 3 jam jika lanjut ke Batu, itu jika tanggul lumpur Lapindo
tidak ambruk lalu lintas lancar alias gak ada kemacetan. Sepanjang perjalanan tidak ada kemacetan
berarti , alias lancar jaya (kayak nama bus aje). Kami sampai di kota Malang
pada sekitar pukul 11 dan hanya kami berdua yang kemudian melanjutkan ke Batu
dengan membayar Rp 35,000 lagi per orang. Jadi total ongkos travel dari
Surabaya (Juanda) ke Batu adalah Rp 110,000 per orang.
Nah , sebenarnya kami tidak tahu
menahu tentang seperti apa kota Batu ini. Alamat hotel yang kami tuju adalah Hotel Gradia 2 di Jalan Ikhwan
Hadi kota Batu. Saya dari tadi mencoba untuk menafsirkan lokasi hotel yang
muncul di tampilan di Google Maps saya, berkat teknologi GPS , kami
berhasil mengarahkan si supir dengan
mulus ke Jl Ikhwan Hadi dan menemukan hotel kami. Hah! Gak rugi nih aplikasi
Google Maps berat-beratin memory.
Hotel Gradia 2 Batu (tampak depan) - Jl Ikhwan Hadi No 47 Batu - Jatim |
Hotel Gradia 2 - Room |
Ada rooftop untuk menikmati pemandangan kota Batu (Cece) |
Pemandangan kota Batu dari rooftop hotel Gradia 2 |
Setelah administrasi beres dengan
pak supir, kami segera registrasi untuk check in dahulu sebelum elanjutkan
aktifitas. Jadi agenda setelah check in adalah balik ke Malang mencari makan - dari tadi udah menahan apar sampai mau muntah di mobil - dan segera meluncur ke Jatim Park 2 dan BNS
(Batu Night Spectacular) yang hanya berjarak kurang lebih 10 menit dengan
angkot dari hotel.
Ah, karena kami tidak sedang dalam acara
Wisata Kuliner , kami tak lagi berfikir tentang sebuah rumah makan yang menjual
makanan khas Batu atau sejenisnya. Kami hanya berfikir untuk segera mengisi
perut. Segera mas-mas
penjual bakso kami sergap dan todong dengan duit 20 rebu untuk 2 mangkok
bakso – maklum sudah lafar mennn!! –
Beruntungnya area tempat kami menikmati bakso adalah jalur angkot (depan Makam
Pahlawan Batu) , jadi tak perlu jauh-jauh nanti nyari angkotnya. But wait,
angkot di Batu itu gak rame saudara. Disini, hanya ada dua moda transportasi
untuk mobilisasi dalam kota yaitu : Angkot
dan Ojek. Angkot jauh dekat
berkisar antara Rp 2,000 – 3,000 sedangkan Ojek berkisar antara Rp 15,000
itupun kadang bisa bonceng cabe-cabean (bonceng tiga). Hah! Masih tergolong
murah lah.
(Bersambung)....
No comments:
Post a Comment
Bagaimana pendapat anda tentang postingan ini?