Wednesday, January 16, 2013

SALUDENGEN -YANG INDAH DAN TAKKAN TERLUPAKAN



Desaku yng kucinta,pujaan hatiku….
Tempat ayah dan bunda,dan handai taulanku…
Tak mudah kulupakan, tak mudah bercerai
Selalu kurindukan,desaku yang permai….

Disana, dibawah palung gugusan gunung Pasapak, kurang lebih 300 mil dari ujung pulau Celebes – sebuah surga “menempel” bak bekicot pada lembah Kora, dibelah oleh 2 aliran sungai yang membentang dari utara ke selatan dan membentuk delta serupa Île de la Cité di Paris namun bedanya jika di Paris ada Notre Damme ,jika disini hanya ada sawah - sungai yang ber-air dingin sedingin es antartika. Surga yang berpermadani hamparan sawah, sawah dan sawah yang berjejer,bersusun, sambung menyambung dari ujung ke ujung, surga dengan suhu udara antara 18 – 25 derajat di malam hari,yang memaksa untuk harus membungkus tubuh dengan selimut tebal jika tidak ingin bangun keesokan harinya dengan perut yang lebih buncit dari biasanya atau kulit bibir mengelupas (baca: masuk angin). Surga yang berpenduduk kurang lebih 700an jiwa. Surga yang aman, tentram dan damai. Yah semoga aku tidak berlebihan menggambarkan keadaan kampung halamanku ini. Kampung halaman yang selalu menyita cuti-ku untuk datang mengunjunginya -

Sekedar flashback sedikit, aku mengecap pendidikan dasar, tempat aku merasakan suka duka-nya menjadi seorang anak,seorang siswa, tempat dimana dulu “kenakalan” adalah teman dekat setiap hari, entah apa yang terpikirkan saat itu saya juga sampai sekarang tidak mengerti. Aku dengan begitu senangnya akan menunggu ibu berangkat ke sawah sehingga aku akan dengan leluasa “menjarah” isi toko ibu, untuk hanya sekedar “mencicipi” rokok kretek yang notabene adalah barang jualan dan kemudian membuang sisanya karena membuat lidah teras pahit dan nafas bau, ataukah hanya sekedar “meminjam” selembar dollar 1,000 yang yang bergambar Sri Singa Mangaraja (1987) dan kemudian “menukarnya” dengan se-palstik besar makanan ringan di toko tetangga, dan dengan kebingungan menyembunyikannya dibalik baju karena takut “diinterogasi” oleh bapak-bapak dan ibu-ibu sekampung yang baru pulang dari ibadah di gereja ataukah berkelahi dengan teman-teman SD. Yah, semua itu pernah aku lakukan.

Ohh, ataukah ketika seorang ibu temanku dengan tergopoh-gopoh mengetuk pintu rumah kami malem-malem hanya untuk sekedar menasehati ibu-ku untuk lebih “mengajari” aku berkelakuan baik – pasalnya aku “dituduh” ngajakin anaknya nakal. Benar sih, seminggu sebelumnya aku dan anaknya begitu menikamati kepulan asap rokok kretek disemak-semak dekat sekolah, rokok kretek itu adalah barang jualan yang aku “pinjam” dari toko ibuku. Akhh…benar-benar edan masa-masa itu.

Jika dilihat dari peta, kampungku ini sangat strategis but a bit remote. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 10 jam perjalanan dari Ujung Pandang melewati kota Polewali, Messawa,Mala’bo dan akhirnya behenti di kota kecil, Mambi. Namun, “penderitaan” tidak berhenti sampai disitu sebab untuk sampai ke sana masih harus menempuh 7 km lagi atau sekitar 30-40 menit dengan motor karena kondisi jalan yang super duper “cantik” dan memaksa motor boros bensin atau ganti oli dua kali seminggu.

Lokasi dan rutenya kurang lebih seperti ini :

Well, honestly Kondisi jalan poros Polewali – Mamasa – Mambi melewati pegunungan sangat,sangat ,amat parah, apalagi jika musim hujan – you will feel like just wanna scream out loud and desperately CRY L !!! – sejak gue orok ampe gede gini, kondisi jalan gak berubah men!!even worst! Tak dapat dibayangkan !

Mayoritas aktiftas penduduk di “surga” ku ini bertani, sebagian jadi pegawai negeri (guru) tetapi walaupun telah menjadi pegawai, toh mereka tetap bertani,menggarap sawah, bercocok tanam (cokelat,kopi) yah beragam, ayahku sendiri adalah pegawai merangkap bertani,beternak dan berdagang (bersama Ibu). Mereka harus banting tulang untuk menyekolahkan kami.

Secara khusus, di “surga” ku ini tidak ada objek wisata, jadi rasanya kurang pas jika saya menuliskan post ini untuk tujuan “promosi” wisata hehe. Karena disana,seperti pedesaan pada umumnya hanya ada udara segar, gunung, sungai, sawah dan perumahan penduduk.

Akan tetapi di desa tetangga,Desa Ulumambi yang berjarak kurang lebih 2 jam perjalanan jika ditempuh dengan kecepatan 1 langkah/detik dari “surga” ku, ada air terjun yang yang lumayan cantik, namanya airterjun Sambabo (akan di bahas di post selanjutnya).

Whereever I go, I will always remember you and  it is true that my heart stays with you – Anonymous quote 

Picture 1
**Foto diambil dari dari "Kabaleam-The Entrace gate" Nov 2011, hamparan sawah hijau dan rumah-rumah penduduk. Walau menempuh perjalanan yg cukup melelahkan namun rasa lelah dan capek pun ter-obati setelah melihat kampung halaman.


Picture 2
 **Foto diambil dari bibir "Gunung Pasapak", dua buah sungai mengalir melewati kampung membentuk delta.Fantastis!! 

Picture 3
**Sekali lagi dari bibir Pasapak, gunung dan hanya gunung !

  Picture 4
 **Sungai "Panampu" dengan air yg super duper dingin lagi segar dan bersih. Dimanfaatkan untuk meng-air-i persawahan dan sumber energi untuk PLTA


Picture 5
**Foto diambil dari bukit "Kapuangam", bukit ini adalah tempat favorit anak-anak mendirikan "baling-baling". Jika musim baling-baling tiba, bukit ini akan bising dengan dengan suara baling-baling yg beraneka ragam.

 

Picture 6
** Lagi, sungai  dengan bebatuan khas!
 
Picture7
 ** Gereja yg sudah ada sejak aku kecil, satu-satunya gereja disana dan juga kebanggaan kampungku (sedang dalam tahap renovasi). Gereja tempat aku bermain bersama teman-teman semasa kecil. Setiap Minggu, setiap perayaan keagamaan pasti selalu ramai.

Picture 8
KETERANGAN
Pic 1 : Pemandangan dari Kabaleam
Pic 2 : Pemandangan dari Gunung Pasapak
Pic 3 : Pemandangan dari Gunung Pasapak
Pic 4 : Sungai di Panampu
Pic 5 : Pemandangan dari Kapuangam
Pic 6 : Sungai di Panampu
Pic 7 : Gedung Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Saludengen
          Gereja tua sedang dalam proses renovasi (gambar thn 2012)
Pic 8 : Pemandangan dari Gunung Pasapak

Artikel terkait :




7 comments:

  1. Replies
    1. it's a place I call home,a place that will never be forgotten!

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Iyo sist...selalu bikin kangen ini kampung halaman :) tiada duanya!

      Delete
  4. Aka deem ria inde artikel paling top mane kuita kao... (y)

    ReplyDelete

Bagaimana pendapat anda tentang postingan ini?

ONE DAY TRIP - NUSA PENIDA

Saturday, 17th Jun 2017 Setelah sekian lama 'blog' ini mati suri akhirnya 'mood'datang juga untuk melanjutkan cora...